Rabu, 24 Juni 2015

Menginstalasi Proxmox (Virtualisasi)

    Sebelum ketahap selanjutnya perlu diketahui bahwa Proxmox VE
adalah sistem operasi Linux dari Debian yang memfokuskan penggunanya sebagai server platform virtualisasi dengan antarmuka manajemem melalui web.


Proxmox VE juga mempunya beberapa kelebihan dan kekuranga yaitu:

Kelebihan : 

1. Free bisa digunakan, bisa diakses dari web
2. Menggunakan teknologi Virtualisasi Server Bare-Metal OS sehingga penggunaan resources dan memiliki perfomance yang bagus
3. Mudah diinstal dan dikonfigurasi
4. Minimalis dan powerful, hanya butuh sedikit memory untuk menjalankan host server
5. Mendukung teknologi virtualisasi server berbasis KVM dan OpenVZ
6. Bisa jadi kluster manajemen terpusat
7. Mudah dibuat cluster dan High Availability Server
8. Mendukung Live Migration
9. Mendukung banyak model storage : Local Directory, LVM, iSCSI, maupun NFS
10. Mendukung auto backup sesuai schedule baik ke internal maupun eksternalstorage.
11. Mendukung berbagi format Harddisk virtual

Kekurangan :

1. Manajemen jaringan host virtual machine yang kurang dinamis untuk operasi on the fly
2. Model snapshoot node virtual machine yang kadang tidak berjalan semestinya

Persiapan komputer sebelum diinstall Proxmox

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menginstal Proxmox :

1. Tidak bisa digunakan untuk mesin 32 bit, jadi Proxmox hanya disediakan  untuk mesin 64 bit
2. Proxmox diinstal langsung dari CD mapun USB Flashdiskdan akan menghapus seluruh hard disk, jadi jika hanya ingin mencoba menginstal Proxmox lebih baik menggunakan hard disk kosong maupun menggunakan mesin virtual saja.
3. Jika menginginkan KVM, Proxmox membutuhkan motherboard/CPU yang mendukung teknoloi virtualisasi yaitu intel VT/AMD-V, intel VT/AMD-V ini bisa dicek dibios.

Instalasi

Setelah mempelajari mengenai Proxmox tahap selanjutnya adalah melakukan proses instalasi Proxmox untuk dapat digunakan sebagai OS virtualisasi. Perlu diketahui bahwa Proxmox bersifat Bare-Metal OS sehingga sistem antarmuka yang digunakan akan berupa Text Mode dan sebagian konfigurasi yang dilakukan melalui sistem remote. Berikut adalah langkah-langkah yang dijalankan untuk proses instalasi Proxmox :

1. Download Proxmox VE di http://www.proxmox.com/downloads/proxmox.
2. Burning kedalam CD atau menggunakan Live USB.
3. Booting komputer menggunakan CD yang sudah diburn atau jika tidak boot
komputer menggunakan USB.
4. Pada langkah pertama akan muncul halaman awal instalasi, kemudian tekan
ENTER.

5. Langkah selanjutnya klik I Agree pada bagian lisensi. Proxmox ini dirilis dalam lisensi GPL sehingga bisa digunakan secara bebas (free).
6. Setelah menyetujui lisensi langkah berikutnya adalah memilih hardisk yang akan digunakan untuk sistem Proxmox. Perlu diketahui bahwa Proxmox akan
memformat seluruh isi hardisk dan mengisinya dengan sistem. Jadi hendaknya backup terlebih dahulu bila sebelumnya hardisk tersebut berisi data-data penting.
7. Berikutnya adalah mengatur Location and Time selection yaitu menentukan lokasi dan zona waktu sistem Proxmox VE. Isikan pada tab Country dengan Indonesia.
8. Sama seperti sistem operasi Linux lainnya Proxmox juga mewajibkan untuk
penggunanya menetapkan password. Secara default sistem Proxmox memiliki user root. Kemudian isikan E-mail, hal ini digunakan untuk monitoring, sehingga segala bentuk informasi akan dikirimkan ke e-mail tersebut.
9. Karena Proxmox dalam konfigurasinya kebanyakan menggunakan web based maka dalam hal ini wajib diatur IP untuk keperluan remote menggunakan web.
Setelah langkah-langkah yang telah dilakukan tadi maka proses instalasi pun dapat berjalan. Tunggu sekitar kurang lebih 30 menit sampai proses install selesai.
Apabila proses instalasi selesai kemudian sistem akan meminta untuk reboot.

AKSES WEB PROXMOX

Remotelah dari komputer client melalui browser menggunakan IP yang telah diatur sebelumnya. Dalam kasus ini menggunakan IP 192.168.42.2. Di awal akan muncul halaman login User Name dan Password. Isikan User Name dengan root kemudian Password sesuai apa yang telah diisikan pada saat langkah instalasi.
Setelah itu akan masuk ke halaman tampilan awal untuk konfigurasi Proxmox.
MENU PROXMOX

Ada banyak menu di Proxmox yaitu berada pada Datacenter. Alangkah baiknya sebelum kita melakukan konfigurasi Proxmox terlebih dahulu memahami fungsi dari masing- masing menu, antara lain :
a. Search : menu ini digunakan sebagai tempat pencarian baik pencarian node maupun storage
b. Summary : Menu ini menampilkan node-node yang aktif atau tergabung pada
cluster.
c. Storage : berisi inforamasi storage yang digunakan atau untuk membuat/edit/remove storage. Bermacam-macam tipe storage yang dapat digunakan mulai dari directori lokal, LVM, NFS, ISCSI, dan RBD.
d. Backup : membuat/edit/remove file image yang akan dibackup.
e. Users : membuat/edit/remove user yang akan digunakan digunakan Administrator, PVE Admin, dan lain-lain tergantung dengan hak yang diberikan sesuai dengan Roles.
f. Groups : membuat/edit/remove pengelompokkan user yang digunakan.
g. Pools : umumnya digunakan untuk keperluan pengelompokkan VM yang akan
dibuat.
Misalnya VM Database, VM Web, VM Windows dan VM Linux dan lain-
lain. Tujuannya adalah mempermudah sysadmin dalam mengelola VM.
h. Permissions : mempunyai fungsi sebagai pengelola hak akses untuk setiap user yang ada.
i. Roles : berisi daftar informasi hak akses yang dapat diberikan pada user.
j. Authentication : inforamasi mengenai protokol yang digunakan untuk authentikasi terhadap sistem Proxmox. Kita bisa menggunakan user yang ada pada AD atau LDAP untuk digunakan sebagai autentikasi pada Proxmox.
k. HA (High Avaliablity) : digunakan untuk keperluan High Avaliablity.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar