Rabu, 24 Juni 2015

Wireless Concept

Wireless adalah transfer informasi antara dua atau lebih titik yang tidak terhubung oleh [penghantar listrik]. Jarak bisa pendek, seperti beberapa meter untuk remote control televisi, atau sejauh ribuan atau bahkan jutaan kilometer untuk ruang-dalam komunikasi radio. Ini meliputi berbagai jenis tetap, mobile, dan portabel radio dua arah, telepon seluler, personal digital assistant (PDA), dan jaringan nirkabel.

Frekuensi Wireless
  :

2,4 Ghz, digunakan untuk kebutuhan komersial. Seperti: sekolah, kantor swasta, dan lain-lain

5,8 Ghz, digunakan untuk kebutuhan militer dan instansi penting. Seperti: KODIM, kantor DPRD, dan lain-lain

Spesifikasi
:


Spesifikasi Kecepatan Frekuensi
Band
Cocok
dengan
802.11b 11 Mb/s ~2.4 GHz b
802.11a 54 Mb/s ~5 GHz a
802.11g 54 Mb/s ~2.4 GHz b, g
802.11n 100 Mb/s ~2.4 GHz b, g, n

Undang-undang yang mengatur tentang wireless yaitu,


Kaidah Wireless:


1. tx, adalah besarnya penguatan energi yang dapat dilakukan oleh antenna pada saat memancarkan dan menerima sinyal.

2. rx, adalah kependekan dari "Receive" atau penerima. Semua radio memiliki point of no return yaitu keadaan dimana radio menerima sinyal kurang dari RX sensitivity yang ditentukan dan radio tidak mampu melihat datanya. Titik minimal sensitifitasnya RX didefinisikan dalam dBm atau W.
3. Looses, Kehilangan daya pada setiap 1000 feet (3m) kabel untuk frekuensi 2.4 GHz
4. EIRP (Effective Isotropic Radiated Power), adalah daya pancar total perangkat setelah diperhitungkan dengan antena dan gangguan lainnya
5. FSL (Free Space Loss) adalah loss (kerugian) yang terjadi dalam sambungan komunikasi melalui gelombang radio
6. Line of Sight, merupaka garis lurus imajiner yan menghubungkan satu access point lain. Idealnya, sebuah garis pandang tidak memiliki penghalang (bangunan atau pepohonan) sama sekali sehingga tidak menurunkan kekuatan sinyal. 
7. Freznel zone, adalah area disekitar garis lurus antena yang digunakan sebagai media rambat frekuensi
8. Lengkung Bumi, adalah perhitungan tinggi pemancar, terhadap lengkungan bumi yang diakibatkan oleh bentuk bumi yang bulat.

Aplikasi bantu dalam pemasangan Jaringan Wireless ada di 

http://www.mikrotik.co.id/index_lihat.php?id=19

Jenis-jenis antena dalam yang digunakan sebagai pemancar :

1. Omni Direction antenna
 

2. Flat Panel Antenna
 

3. Grid Antenna

 
4. Solid Disc Antenna

5. Sectoral Antenna


Ketika kita akan membangun Antena wireless diluar kita harus memperhatikan beberapa kaidah misalnya :
1. Line of Sight
2. Freznel Zone
3. Lengkung Bumi

Diluar ruangan Wireless LAN harus memenuhi prinsip Line of Sight, mengapa demikian ? Karena jika wireless LAN ditempatkan ditempat yan terdapat hambatan dan Wireless LAN tersebut pada ketinggian hambatan dan penghalang, maka jaringan tersebut tidak optimal.

Pada artikel ini, saya juga akan berbagi pengalaman saya mengenai cara menghitung Line of Sight (LOS) dengan cara online dan membuka alamat http://www.mikrotik.co.id/test_tower.php .
1. Survey Lokasi dapat menggunakan aplikasi Google Earth. Di Aplikasi tersebut kita dapat menemukan/menandai lokasi dan menghitung jarak antar lokasi yang akan dibangun antena wireless LAN
Google Earth pada Linux mint dapat diinstall melalui terminal dengan cara :
a. Masukan perintah "sudo dpkg --add-architecture i386 && sudo apt-get update"
b. Masukan perintah "sudo apt-get installia32-libs
c. masukan perintah "sudo apt-get install googleearth-package
d. masukan perintah "sudo apt-get install google-earth-stable:i386"

2. Jika sudah mengetahui jarak dan rata-rata tinggi hambatan atau penghalang, kita masukan data tersebut ke sini



Klik hitung maka hasilnya akan muncul


3. Jika sudah menemukan tinggi minimum antena, maka kita tinggal membangun antena tersebut sesuai dengan hasil yang tadi kita hitung.
Semoga Bermanfaat dan Terimakasih.

Cloud Computing

Pengenalan Cloud Computing (VIRTUALISASI
 

1. Sejarah Singkat Cloud Computing 
 Pada tahun 1950-an konsep yang mendasari Cloud Computing tidak dapat terlaksana
karena suatu kesalahan. Sekitar tahun 1990-an sebuah perusahaan telekomunikasi
memberikan layanan jaringan pribadi berupa virtual (VPN) dengan kualitas yang baik
dan harga yang terjangkau.

   Inilah perusahaan-perusahaan besar yang dapat menyediakan layanan cloud computing pada awal-awal perkembangan “Cloud Computing” : GE GEISCO merupakan anak perusahaan IBM Service Biro Corporation (SBC, berdiri pada tahun 1957), Tymshare (berdiri pada 1966), National CSS (berdiri pada tahun 1967 dan dibeli oleh Dun & Bradstreet pada tahun 1979), Data Dial (dibeli oleh Tymshare pada tahun 1968), dan Bolt, Beranek dan Newman (BBN).
  Semakin berkembangnya zaman dan teknologi yang lebih modern, pada tahun 2006 sebuah perusahaan bernama Amazon menyediakan layanan Cloud Computing untuk pelanggan eksternal dengan nama AWS (Amazon Web Service). Pada awal 2008, Eucalyptus menjadi open source yang pertama, AWS API platform yang kompatibel untuk menyebarkan awan swasta. Pada awal 2008, OpenNebula, ditingkatkan dalam proyek Eropa Reservoir Komisi yang didanai, menjadi perangkat lunak open-source pertama untuk menyebarkan awan swasta dan hibrida, dan untuk federasi awan. Pada tanggal 1 Maret 2011, IBM mengumumkan SmartCloud kerangka IBM Smarter Planet untuk
mendukung.Eropa Reservoir Komisi yang didanai, menjadi perangkat lunak open-source pertama untuk menyebarkan awan swasta dan hibrida, dan untuk federasi tanggal 1 Maret 2011, IBM mengumumkan SmartCloud
awan. Pada kerangka IBM Smarter Planet untuk mendukung.
2. Cloud Computing dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
  •  Public cloud Sesuai dengan namanya, public cloud adalah penerapan cloud
    computing untuk umum (publik).
  • Private cloud Bertolak belakang dengan public cloud yang digunakan untuk
    umum, private cloud digunakan secara pribadi (private) oleh perusahaan atau pengguna tertentu.
  • Hybrid cloud adalah penggabungan pemanfaatan public cloud dan private cloud oleh pengguna. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat menempatkan email mereka di public cloud sekaligus di private cloud.
3. konsep dasar dalam cloud computing
  • Infrastructure as a Service (IaaS)merupakan konsep dasar yang pertama kali muncul, implementasi IaaS ini
    banyak dilakukan pada penggunaan atau penyewaan jaringan untuk akses
    Internet, layanan Disaster Recovery Center dan lain-lain.
  • Platform as a Service (PaaS)Konsep dasar dari PaaS ini tidak jauh berbeda dengan IaaS. Perbedaannya
    hanya terletak pada penggunaannya saja, PaaS digunakan pada operating
    system dan infrastruktur pendukungnya. Contohnya adalah layanan dari situs force.com serta layanan dari para vendor server.
  • Software as a Service (SaaS)Merupakan konsep dasar cloud computing yang paling tebaru dan lebih unggul dari konsep dasar pendahulunya (IaaS dan PaaS), karena didukung  dengan software atau suatu aplikasi bisnis tertentu. Contoh realnya adalah
    salesforce.Com, Service-Now.Com, Google Apps dan lain-lain.
Secara universal cloud computing memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan ketiga teknologi pendahulunya, yaitu :

  1. Grid Computing merupakan metode komputasi dimana sebuah komputer
    raksasa virtual yang terdiri dari beberapa komputer yang bekerja secara
    bersamaan melakukan komputasi. Contohnya ada pada jaringan peer-to-peer atau SETI@home.
  2. Utility Computing merupakan konsep komputasi dimana para client hanya membayar apa yang mereka pakai. Contohnya seperti sistem penggunaan listrik dari PLN.
  3. Autonomic Computing meupakan konsep dimana komputer beserta perangkat
    komputasinya memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri atau yang lebih dikenal dengan sebutan self-management. Contohnya ada  pada penggunaan harddisk server yang akan penuh dengan data.
Enam komponen penting dari Cloud Computing, yaitu : Cloud Clients, Cloud Services, Cloud Application, Cloud Platform, Cloud Storage, dan Cloud Infrastructure. Keunggulan yang dimiliki oleh cloud computing yaitu : harganya yang murah, ramah lingkungan, dan lain-lain. Karena keunggulannya ini cloud computing banyak digunakan sebagai konsep dasar oleh teknologi-teknologi
masa kini, seperti VBLOCK INFRASTRUCTURE PACKAGE, IBM VMCONTROL, dan WINDOWS AZURE. Namun dibalik keunggulannya ini ada kendala-kendala yang sering terjadi pada Cloud computing adalah service level, privacy, Compliance, data ownership, data mobility.

Menginstalasi Proxmox (Virtualisasi)

    Sebelum ketahap selanjutnya perlu diketahui bahwa Proxmox VE
adalah sistem operasi Linux dari Debian yang memfokuskan penggunanya sebagai server platform virtualisasi dengan antarmuka manajemem melalui web.


Proxmox VE juga mempunya beberapa kelebihan dan kekuranga yaitu:

Kelebihan : 

1. Free bisa digunakan, bisa diakses dari web
2. Menggunakan teknologi Virtualisasi Server Bare-Metal OS sehingga penggunaan resources dan memiliki perfomance yang bagus
3. Mudah diinstal dan dikonfigurasi
4. Minimalis dan powerful, hanya butuh sedikit memory untuk menjalankan host server
5. Mendukung teknologi virtualisasi server berbasis KVM dan OpenVZ
6. Bisa jadi kluster manajemen terpusat
7. Mudah dibuat cluster dan High Availability Server
8. Mendukung Live Migration
9. Mendukung banyak model storage : Local Directory, LVM, iSCSI, maupun NFS
10. Mendukung auto backup sesuai schedule baik ke internal maupun eksternalstorage.
11. Mendukung berbagi format Harddisk virtual

Kekurangan :

1. Manajemen jaringan host virtual machine yang kurang dinamis untuk operasi on the fly
2. Model snapshoot node virtual machine yang kadang tidak berjalan semestinya

Persiapan komputer sebelum diinstall Proxmox

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menginstal Proxmox :

1. Tidak bisa digunakan untuk mesin 32 bit, jadi Proxmox hanya disediakan  untuk mesin 64 bit
2. Proxmox diinstal langsung dari CD mapun USB Flashdiskdan akan menghapus seluruh hard disk, jadi jika hanya ingin mencoba menginstal Proxmox lebih baik menggunakan hard disk kosong maupun menggunakan mesin virtual saja.
3. Jika menginginkan KVM, Proxmox membutuhkan motherboard/CPU yang mendukung teknoloi virtualisasi yaitu intel VT/AMD-V, intel VT/AMD-V ini bisa dicek dibios.

Instalasi

Setelah mempelajari mengenai Proxmox tahap selanjutnya adalah melakukan proses instalasi Proxmox untuk dapat digunakan sebagai OS virtualisasi. Perlu diketahui bahwa Proxmox bersifat Bare-Metal OS sehingga sistem antarmuka yang digunakan akan berupa Text Mode dan sebagian konfigurasi yang dilakukan melalui sistem remote. Berikut adalah langkah-langkah yang dijalankan untuk proses instalasi Proxmox :

1. Download Proxmox VE di http://www.proxmox.com/downloads/proxmox.
2. Burning kedalam CD atau menggunakan Live USB.
3. Booting komputer menggunakan CD yang sudah diburn atau jika tidak boot
komputer menggunakan USB.
4. Pada langkah pertama akan muncul halaman awal instalasi, kemudian tekan
ENTER.

5. Langkah selanjutnya klik I Agree pada bagian lisensi. Proxmox ini dirilis dalam lisensi GPL sehingga bisa digunakan secara bebas (free).
6. Setelah menyetujui lisensi langkah berikutnya adalah memilih hardisk yang akan digunakan untuk sistem Proxmox. Perlu diketahui bahwa Proxmox akan
memformat seluruh isi hardisk dan mengisinya dengan sistem. Jadi hendaknya backup terlebih dahulu bila sebelumnya hardisk tersebut berisi data-data penting.
7. Berikutnya adalah mengatur Location and Time selection yaitu menentukan lokasi dan zona waktu sistem Proxmox VE. Isikan pada tab Country dengan Indonesia.
8. Sama seperti sistem operasi Linux lainnya Proxmox juga mewajibkan untuk
penggunanya menetapkan password. Secara default sistem Proxmox memiliki user root. Kemudian isikan E-mail, hal ini digunakan untuk monitoring, sehingga segala bentuk informasi akan dikirimkan ke e-mail tersebut.
9. Karena Proxmox dalam konfigurasinya kebanyakan menggunakan web based maka dalam hal ini wajib diatur IP untuk keperluan remote menggunakan web.
Setelah langkah-langkah yang telah dilakukan tadi maka proses instalasi pun dapat berjalan. Tunggu sekitar kurang lebih 30 menit sampai proses install selesai.
Apabila proses instalasi selesai kemudian sistem akan meminta untuk reboot.

AKSES WEB PROXMOX

Remotelah dari komputer client melalui browser menggunakan IP yang telah diatur sebelumnya. Dalam kasus ini menggunakan IP 192.168.42.2. Di awal akan muncul halaman login User Name dan Password. Isikan User Name dengan root kemudian Password sesuai apa yang telah diisikan pada saat langkah instalasi.
Setelah itu akan masuk ke halaman tampilan awal untuk konfigurasi Proxmox.
MENU PROXMOX

Ada banyak menu di Proxmox yaitu berada pada Datacenter. Alangkah baiknya sebelum kita melakukan konfigurasi Proxmox terlebih dahulu memahami fungsi dari masing- masing menu, antara lain :
a. Search : menu ini digunakan sebagai tempat pencarian baik pencarian node maupun storage
b. Summary : Menu ini menampilkan node-node yang aktif atau tergabung pada
cluster.
c. Storage : berisi inforamasi storage yang digunakan atau untuk membuat/edit/remove storage. Bermacam-macam tipe storage yang dapat digunakan mulai dari directori lokal, LVM, NFS, ISCSI, dan RBD.
d. Backup : membuat/edit/remove file image yang akan dibackup.
e. Users : membuat/edit/remove user yang akan digunakan digunakan Administrator, PVE Admin, dan lain-lain tergantung dengan hak yang diberikan sesuai dengan Roles.
f. Groups : membuat/edit/remove pengelompokkan user yang digunakan.
g. Pools : umumnya digunakan untuk keperluan pengelompokkan VM yang akan
dibuat.
Misalnya VM Database, VM Web, VM Windows dan VM Linux dan lain-
lain. Tujuannya adalah mempermudah sysadmin dalam mengelola VM.
h. Permissions : mempunyai fungsi sebagai pengelola hak akses untuk setiap user yang ada.
i. Roles : berisi daftar informasi hak akses yang dapat diberikan pada user.
j. Authentication : inforamasi mengenai protokol yang digunakan untuk authentikasi terhadap sistem Proxmox. Kita bisa menggunakan user yang ada pada AD atau LDAP untuk digunakan sebagai autentikasi pada Proxmox.
k. HA (High Avaliablity) : digunakan untuk keperluan High Avaliablity.